
Festival Seni
Multatuli tahun ini mengusung tema “Jelajah
Budaya Bumi Multatuli” dimaknai sebagai sebagai upaya menggali dan
mendekati tinggalan kebudayaan masa lampau serta menampilkan berbagai kesenian
daerah yang dapat menghibur melalui event.
Tema tersebut merupakan upaya menggali khasanah masa lampau yang mengandung
nilai-nilai luhur dari berbagai peninggalan kebudayaan yang mewujud dalam
berbagai bentuk ekspresi dan estetika, menjadi tradisi yang hidup dan
dilestarikan hingga sekarang.
Festival Seni
Multatuli diselenggarakan secara luring maupun daring pada hari Jum’at-Senin,
tanggal 13-16 September 2024 di alun-alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten dan di kanal Youtube Lebak Unique. Selama penyelenggaraan,
festival ini telah menarik kunjungan sebanyak 25.797 wisatawan domestik dan 9
wisatawan mancanegara.
Festival Seni
Multatuli 2024 dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak dan diprakarasi
oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Festival ini masuk ke dalam
Kharisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan sebuah platform antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama
pemerintah daerah, dimana event-event berkualitas dari 34 provinsi
di Indonesia sebagai bentuk upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
dalam membangkitkan geliat event
daerah dengan mempromosikan destinasi wisata, meningkatkan kunjungan wisata
serta memberdayakan potensi lokal.
Kegiatan ini
diramaikan oleh beberapa serangkaian acara seperti workshop rampak kendang, pameran ekonomi kreatif, opening ceremony FSM 2024, teatrikal
seni Multatuli, talkshow, parade kerbau
dan karnaval etnik nusantara, telusur jejak multatuli, the greatest show of Saija Adinda, penampilan kesenian dari Tonggeret Ti Pakidulan, penampilan
kesenian dari Buhuna Sora, penampilan kesenian dari Samba Sunda, penampilan
kesenian dari Rafi Gimbal, dan lomba essai. Kegiatan ini melibatkan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan para stakeholder.
Kerbau dan
petani dua hal pokok yang diungkap oleh Multatuli dalam Max Havelaar. Melalui
kerbau dan petani, Multatuli membuka kedok busuknya praktik kolonialisme yang
berlangsung di tanah jajahannya. Kerbau dan petani serta nasibnya menjadi
penting untuk diangkat dalam Festival Seni Multatuli 2024.
Festival ini
diharapkan menjadi salah satu upaya menjaga budaya dan tradisi agar tetap
lestari dan memperkenalkan potensi pariwisata dan budaya Kabupaten Lebak.
Selain itu juga memberikan dampak ekonomis untuk pendapatan para pelaku
industri pariwisata khususnya UMKM dan ekonomi kreatif.







